Kelebihandan kekurangan Electromagnetic Flow Meter. Electromagnetic flow meter merupakan flow meter yang telah dikenal luas dan karena sifatnya yang simple dan mudah pemakainnya serta akurasinya yang tinggi, flow meter electromagnetic banyak sekali digunakan untuk mengukur aliran fluid yang mempunyai konduktivitas.Electromagnetic flow meter Kelebihandan Kekurangan Doppler Flow Meter - Ultrasonic Doppler Flow Meter mentransmisikan sinyal akustik ke aliran aliran pada frekuensi tertentu. Sinyal ini memantulkan partikel, baik. Read More » July 28, 2022 Articles. Kelebihan dan Kekurangan Transit Time Flow Meter KekuranganElectromagnetic Flow Meter. Penerapan flow meter elektromagnetik memiliki keterbatasan tertentu. Itu hanya dapat mengukur aliran cairan media konduktif, dan tidak dapat mengukur aliran media non-konduktif, seperti gas dan air untuk perlakuan panas yang lebih baik. Selain itu, lapisan perlu dipertimbangkan dalam kondisi suhu tinggi. PengertianLux meter: Luxmeter merupakan sebuah alat yang mampu mengetahui serta mengukur seberapa besar intensitas cahaya yang berada di suatu tempat. Tentunya bukan rahasia umum lagi jika setiap tempat memiliki ukuran penerangan yang berbeda-beda, hal tersebut ditentukan oleh faktor kebutuhan yang melekat. Flowmeter premium dengan akurasi terbaik di 0.05%. Kami menyediakan flow meter yang tahan untuk solar, bensin sampai avtur. Flow meter ini sudah terpasang di ribuan site aplikasi seperti fueling truck untuk pesawat, loading system kereta api maupun kapal laut. 1. Akurasi bisa mencapai 0.05% - 0.1%, sangat baik dibandingkan kompetitor lainnya. 2. · Kelebihan Dan Kebaikan Vitamin B Kompleks Shaklee. 1. Membekalkan Tenaga. Vitamin B Kompleks membantu proses penghadaman. Ia juga berfungsi untuk menukar lemak, protien dan karbohidrat kepada tenaga. B Kompleks membantu mengatasi masalah mudah letih, mengantuk dan badan lesu.. Jun 13, 2018 · Keistimewaan B Complex Shaklee. JualConductivity Meter. Ini 12 Kelebihan dissolved oxygen (do) meter merek YSI PRO20 yang kami jual, yaitu: Bentuknya yang mungil, sangat pas di pegang oleh tangan. Sensor dan kabel mudah di ganti. Memori bisa menyimpan hingga 50 data. Spek standar militer untuk konektornya. Anti air. Packingnya terbuat dari kulit. 9skO. This page covers advantages and disadvantages of Mechanical Water Meter and its basics. It mentions benefits or advantages of Mechanical Water Meter and drawbacks or disadvantages of Mechanical Water Meter. Water meter is a device which measures volume of water flowing through pipe line at residential and commercial buildings. Water meters measure total flow in cubic meters as well as rate of flow. There are different types of water meters based on their technology viz. mechanical, electromagnetic, ultrasonic etc. What is Mechanical Water Meter? Mechanical meter uses impellor in its construction. When water passes through the meter, impellor is rotated. This rotation is directly proportional to volumetric reading on the meter. The mechanism of mechanical meter is calibrated by adjustable device which is preset and sealed for security reasons. These water meter types are available in various sizes. It requires full water flow in pipeline for better measurement results. These meters are suitable for clean water measurement with little turbidity. They are commonly used in urban water supply systems. Following are the general features to be considered for selecting appropriate mechanical water meter for your application. • Meter should be leak proof. Hence it should be totally sealed in metallic outer body. • It should be repairable without affecting regular water supply. • It should be easy to maintain and requires removable mechanism. • Impeller should be protected by metallic cover. • It should have reliable sensitive metrology and low pressure loss. • Meters should conform to ISO 4064-2005 specifications. Benefits or advantages of Mechanical Water Meter Following are the benefits or advantages of Mechanical Water Meter ➨They are reliable and provide accurate measurement. ➨They are relatively inexpensive during initial installment. ➨They require lower in-line maintenance. Drawbacks or disadvantages of Mechanical Water Meter Following are the drawbacks or disadvantages of Mechanical Water Meter ➨Mechanical parts get damaged which requires frequent accuracy testing. ➨It is prone to wear due to silty water. This results into loss of accuracy which requires frequent need for replacement. ➨It has shorter service life. ➨There is some head loss. Advantages and Disadvantages of other Sensor Types Advantages and Disadvantages of other wireless technologies What is Difference between difference between OFDM and OFDMA Difference between SC-FDMA and OFDM Difference between SISO and MIMO Difference between TDD and FDD FDMA vs TDMA vs CDMA FDM vs TDM CDMA vs GSM RF and Wireless Terminologies Translate this page Pengenalan Flow Meter Fow meter merupakan suatu alat instrumen guna mengukur aliran dari suatu fluida baik liquid liquid flowmeter, sludge sludge flow meter maupun gas flow meter gas, baik yang temperatur rendah hingga temperatur tinggi. Dalam memilih jenis flow meter harus disesuaikan dengan kondisi fluid dan fungsi flowmeter itu sendiri. Karakteristik dari fluida yang diukur oleh flow meter sangat luas mulai dari tingkat corosive fluida dimana untuk fluida yang tingkat keasamannya tinggi mungkin lebih cocok jika menggunakan flowmeter dari bahan PVC / non logam. Untuk fluida yang bertemperatur tinggi tentunya digunakan material lain. Begitu juga untuk tingkat kepekatan material fluida jenis flow meter harus disesuaikan. Untuk fluida yang diaplikasikan pada bahan makanan atau obat-obatan yang menuntut bahan pipa dan bahan flowmeter yang harus food grade lebih cocok kalo dipakai stainles steel SUS 316L. Dan untuk lingkungan yang corisive seperti di laut mungkin body dan flange flow meter lebih pas jika menggunakan stainless steel. Kelebihan dan Kekurangan Flow Meter Electromagnetic Flow meter magnetik atau elektromagnetik dirancang untuk mengukur aliran cairan bermuatan listrik dalam pipa tertutup. Dengan menggunakan prinsip ini, fluida cairan yang akan digunakan harus konduktif secara elektrik biasanya ≥ 5μS / cm bahkan ciaran asam agresif dikarenakan prinsip pengoperasian flowmeter magnetik didasarkan pada Hukum Induksi Elektromagnetik Michael Faraday. Cairan yang tidak kompatibel dengan magnetic flow meter yaitu minyak dan cairan lainnya yang berbahan dasar minyak bumi. Flowmag WMAG 30 Water Flow Meter Kelebihan Electromagnetic Flow Meter Pengukur aliran elektromagnetik dapat digunakan untuk mengukur cairan konduktif industri atau bubur. Tidak ada kehilangan tekanan. Rentang pengukuran besar, dan diameter pemancar aliran elektromagnetik adalah dari 2,5mm hingga 2,6 m. Pengukur aliran elektromagnetik mengukur laju aliran volume fluida yang diuji, dan pengaruh suhu, tekanan, densitas, dan viskositas fluida tidak terlibat dalam prinsip pengukuran. Kekurangan Electromagnetic Flow Meter Penerapan flow meter elektromagnetik memiliki keterbatasan tertentu. Itu hanya dapat mengukur aliran cairan media konduktif, dan tidak dapat mengukur aliran media non-konduktif, seperti gas dan air untuk perlakuan panas yang lebih baik. Selain itu, lapisan perlu dipertimbangkan dalam kondisi suhu tinggi. Pengukur aliran elektromagnetik menentukan laju aliran volume dalam kondisi kerja dengan mengukur kecepatan cairan konduktif. Menurut persyaratan pengukuran, untuk media cair, aliran massa harus diukur. Laju aliran medium harus terkait dengan densitas fluida. Media fluida yang berbeda memiliki kepadatan yang berbeda dan bervariasi dengan suhu. Jika pengukur meter aliran elektromagnetik tidak mempertimbangkan densitas fluida, tidak tepat untuk hanya memberikan aliran volume pada suhu normal. Pemasangan dan commissioning flow meter elektromagnetik lebih rumit daripada flow meter lainnya, dan persyaratannya lebih ketat. Pemancar dan konverter harus digunakan bersama dan tidak dapat digunakan dengan dua jenis instrumen yang berbeda. Saat memasang pemancar, pemilihan dari lokasi pemasangan ke pemasangan khusus dan commissioning harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi produk. Situs instalasi harus bebas dari getaran dan medan magnet yang kuat. Pemancar dan perpipaan harus dalam kontak yang baik dan terhubung dengan baik selama instalasi. Potensi pemancar adalah ekuipotensial terhadap cairan yang diukur. Saat menggunakan, gas yang tersisa di tabung pengukur harus dikeringkan, jika tidak maka akan menyebabkan kesalahan pengukuran yang besar. Ketika flow meter elektromagnetik digunakan untuk mengukur cairan kental dengan kotoran, zat lengket atau sedimen melekat pada dinding bagian dalam atau elektroda tabung pengukur, sehingga potensi output dari pemancar berubah, yang membawa kesalahan pengukuran , dan kotoran pada elektroda mencapai tingkat tertentu. Ketebalan dapat menyebabkan meteran tidak terukur. Penskalaan atau keausan pipa pasokan air mengubah ukuran diameter dalam, yang akan mempengaruhi nilai aliran asli dan menyebabkan kesalahan pengukuran. Jika diameter bagian dalam meter diameter 100mm berubah sebesar 1mm, itu akan membawa sekitar 2% kesalahan tambahan. Sinyal pengukuran pemancar adalah sinyal potensial millivolt kecil. Selain sinyal aliran, ini juga mengandung beberapa sinyal yang tidak tergantung pada aliran, seperti tegangan fasa, tegangan quadrature, dan tegangan mode umum. Untuk mengukur laju aliran secara akurat, berbagai sinyal interferensi harus dihilangkan untuk secara efektif memperkuat sinyal aliran. Kinerja konverter aliran harus ditingkatkan. Yang terbaik adalah menggunakan konverter tipe mikroprosesor untuk mengontrol tegangan eksitasi. Mode eksitasi dan frekuensi dapat dipilih sesuai dengan sifat fluida yang akan diuji, dan interferensi fase dan gangguan quadrature dapat dihilangkan. Namun, struktur instrumen yang diperbaiki rumit dan biayanya tinggi. Ultrasonic Flow Meter Prinsip Kerja Ultrasonic Flow Meter Ultrasonic Flow Meter merupakan jenis flow meter yang mempunyai prinsip kerja untuk mengukur atau mengitung kecepatan aliran suatu fluida dengan menggunakan ultrasound untuk melakukan kalkulasi flowrate. Dengan diketahuinya Kecepatan aliran maka dapat di hitung flow rate dengan mengetahui luasan penanmpang suatu jalur aliran. Flow meter Portable ultrasonic Flowmasonic WUF 620J Flowmeter ultrasonic ini lebih banyak diketahui sebagai flowmeter yang mempunyai sistem installasi dengan menggunakan sistem non-contact dimana sensor atau transducer tidak terjadi contact langsung dengan fluida. Karena cara instalasinya non contact atau clamp on maka flow meter ultrasonic dikenal sebagai flow meter portable. Kelebihan Ultrasonic Flow Meter Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop. Tidak ada part bergerak moving parts, sehingga tidak ada bagian parts yang aus yang menyebabkan maintenance cost rendah. Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry. Tersedia Model portable yang cocok untuk di bawah kemana mana untuk analisa dan diagnosa di lapangan. Untuk model clamp on jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang besar diatas 10 inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis flowmeter lainnya. Kekurangan Ultrasonic Flow Meter. Biaya pengadaan awal tinggi Model single path one-beam tidak sesuai untuk pengukuran kecepatan aliran flow velocity yang bervariasi di atas range Reynolds numbers. Untuk pengukuran pada ukuran kecil harganya sangat tinggi. Coriolis Mass Flow Meter Rheonik Coriolis Mass Flow meter Product Coriolis flow metermenggunakan tabung yang diberi energi dalam bentuk getaran yang tetap. Ketika fluida cair atau gas masuk dan melewati tabung tersebut, akan ada momentum aliran massa yang menyebabkan perubahan pada getaran tabung, selanjutnya tabung akan berputar dan menghasilkan pergeseran fasa. Pergeseran fase ini kemudian akan diukur dan menghasilkan data massa meter coriolis sendiri umumnya menerapkan dua buah tabung. Tabung tersebut akan bergetar berlawanan satu sama lain melalui koil magnetik. Sensor dalam bentuk rakitan magnet serta koil ditempatkan pada saluran masuk inlet dan saluran keluar outlet pada kedua tabung. Ketika koil bergerak melalui medan magnet maka akan menimbulkan tegangan dalam bentuk gelombang sinus atau sinusoidal. Gelombang sinus yang dihasilkan akan menjadi kunci utama dalam mengukur aliran massa fluida. Kelebihan Coriolis Mass Flow Meter Nilai yang diukur tidak sensitif terhadap viskositas fluida, dan perubahan densitas fluida memiliki sedikit pengaruh pada nilai yang diukur. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk mengukur cairan dengan viskositas tinggi, seperti aspal, sirup, dan sejenisnya, itu adalah pilihan yang sempurna digunakan sebagai flow meter viskositas tinggi . Instalasi di atas, tidak ada persyaratan untuk bagian pipa lurus hulu dan hilir. Coriolis mass flow meter secara langsung mengukur aliran massa dan memiliki akurasi pengukuran yang tinggi. Ini dapat mengukur berbagai cairan, termasuk berbagai cairan dari cairan dengan viskositas tinggi, bubur yang mengandung padatan, cairan yang mengandung gas jejak, dan gas tekanan sedang dan tinggi dengan kepadatan yang cukup. Tabung pengukur memiliki amplitudo getaran kecil dan dapat dianggap sebagai bagian yang tidak bergerak, dan tabung pengukur tidak memiliki halangan dan bagian bergerak. Oleh karena itu, masa hidup relatif lama. Dimungkinkan untuk mengukur sebanyak berbagai data, seperti pengukuran kerapatan secara simultan, dan dengan demikian menurunkan konsentrasi zat terlarut dalam larutan pengukuran. Kekurangan Coriolis Mass Flow Meter Buruknya stabilitas nol yang memengaruhi akurasi flow meter. Itu tidak dapat digunakan untuk mengukur cairan dengan kepadatan lebih rendah, seperti tekanan rendah atau gas dengan kepadatan rendah. Kandungan gas yang sedikit lebih tinggi dalam cairan dapat menyebabkan peningkatan kesalahan pengukuran yang signifikan. Ini sensitif terhadap gangguan getaran eksternal. Itu tidak dapat digunakan untuk diameter yang lebih besar. Saat ini ukuran maksimal yang bisa kita buat adalah flow meter Coriolis 8 inci . Kehilangan tekanan besar, terutama ketika mengukur cairan dengan tekanan uap jenuh tinggi, kehilangan tekanan dapat menyebabkan penguapan cairan, dan terjadi kavitasi. Thermal Mass Mass Flow Meter Thermal mass flow meters Flow meter Thermal mass menggunakan sifat termal fluida untuk mengukur laju aliran fluida yang mengalir dalam pipa atau saluran. Umumnya dalam flowmeter thermal, jumlah panas tertentu akan diterapkan pada sensor pemanas. Sebagian panas ini hilang karena fluida yang mengalir. Saat aliran meningkat, lebih banyak panas yang hilang. Jumlah panas yang hilang diukur dengan mengukur selisih suhu. Transmitter menggunakan input panas dan pengukuran suhu untuk menentukan laju aliran fluida. Kebanyakan Flow Meter Thermal Mass digunakan untuk mengukur aliran gas. Kelebihan Thermal Mass Flow Meter Salah satu keuntungan dari pengukur aliran termal adalah ia bekerja secara independen dari kerapatan, tekanan, dan viskositas. Ini juga menawarkan akurasi tinggi dan memiliki penurunan tekanan yang sangat rendah. Pengukur aliran termal juga memiliki bentang besar dan juga tidak memerlukan kompensasi suhu dan tekanan. Ini juga memiliki waktu respons yang singkat, kasar dalam konstruksi dan dapat dengan mudah disterilkan. Digunakan untuk pengukuran aliran gas langsung dan dapat digunakan dalam industri makanan, kertas, pertambangan, tekstil dan farmasi. Kekurangan Thermal Mass Flow Meter Akurasi dari gas Flow meter thermal mass ini mempunyai akurasi yang cukup menggembirakan. Hanya saja, untuk gas yang kotor kurang cocok, seperti bio gas atau udara yang mengandung air. Pada kondisi ini sensor thermal mass mudah berkerak dan berakibat buruk bahkan bisa error pembacaanya. Sebaiknya jika menggunakan gas meter thermal mass, dilakukan dahulu treatmen agar fluida gas dan udara bersih dari kotoran. Vortex Flow Meter Vortex Flow Meter Flange Card Vortex meter paling populer dalam aplikasi uap karena dibandingkan dengan pengukuran aliran lainnya, flow meter vortex sebagai alat pengukur aliran uap memiliki pergantian yang lebih baik, tidak memiliki bagian yang bergerak, memberikan masa kerja yang panjang, dan relatif murah. Kelebihan Vortex Flow Meter Flowmeter vortex tidak memiliki bagian yang bergerak, dan komponen pengukur memiliki struktur sederhana, kinerja yang andal, dan masa pakai yang lama. Flowmeter vortex memiliki rentang pengukuran yang luas. Rasio turndown umumnya dapat mencapai 110. Laju aliran volumetrik flowmeter vortex tidak dipengaruhi oleh parameter termal seperti suhu, tekanan, kepadatan atau viskositas fluida yang diukur. Ini mengukur aliran cairan, gas atau uap, memiliki aplikasi yang sangat luas Ini menyebabkan sedikit kehilangan tekanan. Akurasi tinggi, dan perawatan rendah Kekurangan Vortex Flow Meter Ini memiliki kinerja anti-getaran yang buruk. Getaran eksternal dapat menyebabkan kesalahan pengukuran dalam flowmeter vortex dan bahkan mungkin tidak berfungsi dengan baik. Guncangan kecepatan aliran tinggi dari fluida menyebabkan getaran di dalam pusaran, yang mengurangi akurasi pengukuran. Tidak dapat mengukur media kotor Persyaratan pipa lurus tinggi saat memasang meteran aliran vortex Tidak cocok untuk pengukuran jumlah cairan Reynolds yang rendah; Faktor meter rendah dibandingkan dengan turbin flow meter ; Itu tidak cocok untuk aliran berdenyut. Positive Displacement Flow Meter Positive Displacement Flow Meter Positive Displacement flow meter adalah jenis pengukur aliran yang membutuhkan cairan untuk secara mekanis memindahkan komponen dalam pengukur di pengukuran aliran. Positive Displacement flow meter mengukur laju aliran volumetrik dari fluida atau gas yang bergerak dengan membagi media menjadi volume yang tetap dan terukur kenaikan terbatas atau volume fluida. Kita bisa analogikan dengan memegang ember di bawah keran, mengisinya ke level yang ditentukan, kemudian dengan cepat menggantinya dengan ember lain dan menentukan waktu di mana ember diisi atau jumlah total ember untuk aliran “total” . Dengan kompensasi tekanan dan suhu yang tepat, laju aliran massa dapat ditentukan secara akurat. Kelebihan Positive Displacement Flow Meter Tingkat akurasi tinggi dimana 0,5% merupakan standar selisih, tingkat akurasi yang lebih tinggi juga tersedia sesuai dengan permintaan. Kemampuan untuk menangani berbagai tingkatan viskositas fluida, dari <1 cP hingga cP. Kemampuan untuk beroperasi dengan tekanan aliran yang tinggi Perawatan yang mudah Ketersediaan suku cadang. Kekurangan Positive Displacement Flow Meter Biaya Pemeliharaan Relatif Tinggi Pressure Drop Relatif Tinggi Tidak Sesuai untuk laju alir rendah Sangat peka pada kerusakan akibat gas, fluida dengan padatan Sludge dan fluida yang kotor. Gas Bubbles didalam fluida signifikan menurunka akurasi Turbine Flow Meter Turbine flow meter merupakan salah satu jenis pengukur debit aliran yang cukup dikenal karena beberapa keunggulannya. Jenis pengukur aliran ini identik dengan kemudahan pengoperasian dan pemeliharaan, dan digunakan di beberapa sektor industri sebagai metode yang andal, hemat biaya serta memiliki hasil pengukuran aliran yang tergolong sangat akurat. Turbine flow meter description Flow meter turbin dirancang untuk memaksimalkan dan meminimalkan penurunan tekanan, mempertahankan laju aliran dan menawarkan output sinyal yang sebanding dengan laju aliran di dalam pipa. Kelebihan Turbine Flow Meter Akurasi tinggi Untuk cairan, umumnya ± 0,25% ~ ± 0,5%, untuk flow meter turbin gas, umumnya ± 1,5%, dan jenis khusus khusus adalah ± 0,5% ~ 1%. Pengukur aliran turbin adalah meter aliran akurat relatif tinggi dibandingkan dengan jenis aliran meter lainnya. Pengulangan yang baik, Pengulangan jangka pendek hingga 0,05% hingga 0,2%. Ini dapat digunakan untuk transfer tahanan jika pengguna sering mengkalibrasi meter aliran. Rentang pengukuran yang luas. Untuk sensor turbin ukuran besar, rasio turn down bisa 40 1 ~ 10 1, dan untuk tabung sensor ukuran kecil, bisa 6 1 atau 5 1. Output sinyal frekuensi pulsa. Cocok untuk pengukuran total dan koneksi komputer, tanpa penyimpangan nol, kemampuan anti-interferensi yang kuat. Sinyal frekuensi sangat tinggi 3 ~ 4Hz diperoleh dari sensor turbin, dan resolusi sinyal kuat. Cocok untuk pengukuran tekanan tinggi. Meteran badan mudah untuk membuat meteran tipe tekanan tinggi. Ada banyak jenis struktur, yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan berbagai tujuan pengukuran, seperti dapat dibuat menjadi jenis benang atau flensa, atau bahkan dibuat menjadi tipe tri-klem untuk keperluan higienis. Kekurangan dari Turbine Flow Meter Sulit untuk mempertahankan karakteristik kalibrasi untuk waktu yang lama, dan perlu untuk melakukan kalibrasi ulang secara berkala. Untuk cairan non-pelumas, ketika cairan mengandung padatan tersuspensi atau korosif, mudah menyebabkan masalah seperti keausan bantalan dan rotor macet. Dalam kondisi kerja khusus, poros dan bantalan paduan keras tahan aus diperlukan. Ketika untuk pemindahan tahanan dan dibutuhkan akurasi yang tinggi, yang terbaik adalah memiliki peralatan kalibrasi di tempat yang dapat dikalibrasi secara teratur untuk menjaga akurasinya. Tidak berlaku untuk pengukuran aliran fluida viskositas yang lebih tinggi. Ketika viskositas meningkat, batas bawah pengukuran meter aliran meningkat, rentang pengukuran menurun, dan linieritas buruk. Sifat fluida densitas, viskositas memiliki pengaruh besar pada kinerja flow meter. Meter aliran turbin gas mudah dipengaruhi oleh kepadatan gas, sedangkan meter aliran turbin cair sensitif terhadap perubahan viskositas cairan. Karena kepadatan dan viskositas terkait erat dengan suhu dan tekanan, dalam kasus fluktuasi besar suhu dan tekanan di lapangan, langkah-langkah kompensasi harus diambil untuk menjaga akurasi tinggi. Flowmeter sangat dipengaruhi oleh distorsi distribusi kecepatan aliran dan aliran swirling. Bagian pipa lurus panjang harus dipasang di bagian hulu dan hilir sensor aliran turbin. Turbin flow meter hanya dapat mengukur cairan bersih, dan filter biasanya diperlukan saat memasang sensor. Karakteristik aliran meter ukuran kecil 2 “atau kurang sangat dipengaruhi oleh sifat fisik, dan kinerja flow meter sulit ditingkatkan untuk sensor ukuran kecil. Flow Meter Venturi Dwyer Venturi Flow Meter Series VFLO Venturi meter adalah gabungan dari venturi effect dengan alat ukur tekanan. Venturi meter adalah salah satu bentuk alat ukur aliran yang dapat digunakan pada berbagai bidang. Sebenarnya, alat atau instrumen untuk mengukur aliran fluida ada beberapa macam. Antara lain adalah Orifice Flow Meter, Flow Nozzle, Elbow Meter, Pitot Tube & Annubar, dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini akan kita bahas alat ukur aliran fluida dengan menggunakan venturi meter. Dapat digunakan pada berbagai ukuran pipa range yang lebar. Ketelitian accuracy baik, jika plate dipasang dengan baik. Harga relative murah. Kekurangan Rugi tekanan pressure drop relatif tinggi. Tidak dapat digunakan untuk mengukur laju aliran “slurry”, karena cenderung terjadi penyumbatan. Variable Area Flow Meter Rotameter Prinsip Kerja Piston Type Meter Prinsip kerja daripada Rotameter dapat diterangkan sebagai berikut; Aliran masuk melalui jalur bagian bawah dari perangkat yang berbentuk tirus tapered menyebabkan adanya gaya angkat pada bola atau float yang ditempatkan dibagian dalam tabung tirus. Float akan naik sampai pada titik dimana gaya seret drag force seimbang dengan berat dan gaya apung buoyancy. Posisi float dalam tabung akan menunjukkan besarnya aliran dalam unit flow volume per satuan wahktu. Istilah variable area diambil dari prinsif kerja perangkat ini yaitu bergantung pada luas bidang annulus diantara float dengan dinding tabung variable area. Kelebihan Flowmeter atau rotameter tidak memerlukan daya eksternal atau bahan bakar, ia hanya menggunakan sifat – sifat yang melekat dari fluida, bersama dengan gravitasi, untuk mengukur laju aliran Flowmeter atau Rotameter juga merupakan perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi massal dari bahan bahan murah, memungkinkan untuk digunakan secara luas. Area aliran meningkat ketika pelampung bergerak naik tabung, skalanya kira kira linier Kaca/Plastic bening digunakan yang sangat tahan terhadap goncangan termal. Variabel Pemilihan Flow Meter Karena dibutuhkan ketelitian dan pemahaman akan karakteristik fluid serta manfaatnya, serta cara kerja Flowmeter dan fungsi flow meter itu sendiri. Ada beberapa variabel yang harus kita tentukan dalam MEMILIH FLOW METER pada saat penentuan type flow meter dan model flowmeter yang cocok dengan aplikasi yang kita harapkan, varibel pemilihan flow meter tersebut dapat dimasukan kedalam pertanyaan sebagai berikut Jenis Fluid yang akan digunakan pada flow meter gas, water, chemical, oil , liquid gas, sludge, dll Pengukuran flow meter hanya pada flow atau total fluid yang mengalir atau kedua2nya Kapasitas Flow Meter baik kapasitas max maupun min yang berupa flow rate per menit atau per jam Viscosity dari fluid, Kebersihan/kekotoran dari fluid lumpur, banyak kotoran atau bersih yang mengalir ke flow meter Tujuan dari Flow meter sebagai alat ukur flow, total volume, control, switch, pengiriman sinyal electric yang berfungsi sebagai control ataupun data ke komputer atau Hand phone lewat sms. Perlu tidaknya display pada flow meter atau electronic signal out put or electrical out put. Pressure maximal dan temperature maximal dari fluid yang akan diukur flow meter menetukan jenis bahan yang akan digunakan Perlu tidaknya sistem kedap air pada flow meter water proof atau area yang mudah terbakar atau explossive atau yang standart Penggunaan untuk bahan kimia dan makanan seperti tingkat keasaman dari fluid atau perlu food grade untuk matrial flow meter yang sering digunakan di industry obat atau makanan dan minuman. Ukuran dari pipa dimana flow meter ini di install termasuk menggunakan sistem sambungan flange atau ulir, fitting atau sitem clamp on Sistem insatallasi flow meter Vertical atau horizontal Keterangan lain yang diperlukan dalam memilih jenis flow meter karena pada dasarnya flow meter bisa dibuat/dipesan sesuai dengan keinginan pemesan custom Baca Juga Flowma Flowmasonic WUF 620 J Portable Ultrasonic Flow Meter Flow Meter untuk Air Lumpur Limbah Pertambangan Flow meter Ultrasonic yang Digunakan di PLTU Flow meter ultrasonic yang digunakan untuk mengecek kapasitas pompa Flowmeter pompa pemadam Kebakaran Gerand USA Meteran Air Untuk PAM Kapasitas Flow Meter dan Flow velocity Open Channel Flowmeter untuk Parit, Gorong-gorong Flow Meter Air Kotor 14 Inch Flowma WMAG21 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Installasi Panel Surya Portable Flow Meter Definisi, Jenis, dan Fungsi Harga Flow Meter Air Limbah Recent Posts IBS Intelligent Batch Controller SENSIRION – Smart sensor solutions Prominent – Measuring Control And Sensor Tecnology Nivus GMBH – Measurement Systems ENVEA – Flow Metering Instruments Sami Instruments WIKA Processautomatic – Flow Metering Kimo Instruments – Industrial Test & Measurement Top Posts & Pages Sistem Pneumatic Pengertian, Bagian, dan kegunaannya Macam-Macam pompa yang sering dipakai di kapal Control Valve Definisi, Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Pengertian dan Jenis Relief Control Valve Directional Control Valve Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya Menghitung Kapasitas Battery Untuk Panel Surya Kelebihan kWh meter digital ini dibandingkan dengan kWh meter analog ialah kemampuan untuk mebaca daya aktif dan jumlah pemakaian daya reaktif per satuan waktu energi reaktif. Di dalam mikrokontroler ini juga terdapat program yang dapat digunakan untuk mengukur besaran tegangan voltmeter, arus amperemeter, dan faktor daya cos phi meter. Sehingga untuk pegukuran dengan menggunakan kWh meter digital tidak perlu menggunakan piranti tambahan untuk mengukur besaran-besaran terebut. BAB 3 METODE DAN PROSEDUR PENGUJIAN Metode Pengujian Metode pengujian yang digunakan pada percobaan untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pengukuran kWh meter yaitu dengan cara menciptakan harmonisa pada rangkaian pengujian. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa harmonisa pada umumnya ditimbulkan oleh beban-beban non linier. Dalam kegiatan pengujian ini beban-beban non linier yang digunakan yaitu lampu hemat energi yang mempunyai rangkaian elektronika bahan solid state di dalamnya. Harmonisa yang dibangkitkan dari penggunaan beban non linier tersebut selanjutnya diatur dengan melihat besarnya nilai THD Total Harmonic Distortion yang terukur pada PQ Analyzer. Parameter THD digunakan karena THD merupakan representasi besarnya harmonik yang ada pada suatu sistem atau suatu rangkaian. Pengaturan beban yang menimbulkan harmonik tersebut dilakukan untuk mengetahui kecenderungan kinerja kWh meter mulai dari THD yang terkecil sampai nilai THD yang paling besar. Dengan demikian dapat diperoleh data hasil pengujian kWh meter mulai dari THD terkecil sampai yang paling besar yang nantinya di analisis dan dibuat suatu kesimpulan hasil penelitian. Rangkaian Pengujian Untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter maka dilakukan pengujian di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Indonesia, dengan rangkaian pengujian sebagai berikut Gambar Skema Rangkaian Pengujian Gambar Rangkaian Pengujian Beban yang dipasang pada rangkaian pengujian merupakan konfigurasi dari beberapa lampu pijar LP dan/atau lampu hemat energi LHE yang disusun secara pararel seperti terlihat pada gambar berikut ini Gambar Rangkaian paralel beban lampu Berdasarkan rangkaian pengujian gambar di atas maka dapat dilihat karakteristik dari pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter baik itu kWh meter analog maupun digital. KWh meter dipasang pada rangkaian untuk melihat besarnya perubahan pembacaan oleh alat tersebut pada saat sebelum diberi harmonisa maupun setelah diberi harmonisa, sedangkan Power Quality Analyzer digunakan untuk mendeteksi adanya harmonik pada sistem serta memberikan informasi berupa data-data lainya yang diperlukan untuk bahan analisis. Selain itu, PQ Analyzer juga berfungsi sebagai alat pembanding dari pengukuran yang dilakukan oleh kWh meter. Spesifikasi Peralatan KWh meter Analog & Digital KWh meter merupakan komponen utama yang akan diuji dan dianalisis bagaiamana kinerjanya apabila terdapat harmonisa pada alat tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kWh meter baik yang analog maupun digital merupakan alat transaksi tenaga listrik yang sudah banyak di gunakan di kalangan masyarakat maupun industri. Oleh karena itu, kWh meter sangat berperan penting dalam proses pengukuran konsumsi energi yang terpakai. Dalam pengujian kali ini, kWh meter yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut Tabel Spesifikasi kWh meter Analog dan Digital yang digunakan No Aspek KWh meter Analog KWh meter Digital 1 Jenis 1φ M2XS4V3 kelas 2 1φ DDS63-4 class 2 Merk Schlumberger Thn 2002 PT. Indo Electric Instrument Thn 2007 Power Quality Analyzer Power Quality Analyzer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur besarnya harmonik pada suatu sistem. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk mengetahui besaran-besaran lainnya yang dibutuhkan untuk kebutuhan penelitian. Pengujian kali ini menggunakan Power Quality Analyzer dengan merk HIOKI 3169-20 Gambar Power Quality Analyzer Voltage regulator Voltage regulator merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengatur besarnya tegangan yang masuk ke dalam rangkaian pengujian. Alat ini harus terlebih dahulu dipastikan tidak menimbulkan harmonik yang signifikan atau bahkan diharapkan tidak menimbulkan harmonik sama sekali pada rangkaian pengujian. Pemasangan voltage regulator dilakukan agar besarnya tegangan yang digunakan dalam pengukuran konstan atau paling tidak range tegangan berada pada nilai yang tidak terlalu signifikan dari angka 220 Volt. Jika pengujian tidak menggunakan voltage regulator maka dikhawatirkan antara pengujian yang satu dengan pengujian lainnya tidak bisa dibandingkan dan sulit untuk diambil suatu kesimpulan karena besarnya tegangan sistem yang berubah-ubah secara signifikan. Dalam pengujian kali ini, spesifikasi dari alat yang digunakan yaitu voltage regulator TDGC2-1 kVA merk OKI. Beban Pada pengujian ini beban juga merupakan salah satu hal yang penting, dimana beban-beban tersebut berfungsi sebagai alat yang menggunakan energi listrik yang terukur oleh kWh meter. Dalam hal ini beban-beban yang digunakan pada pengujian ialah sebagai berikut  Lampu Pijar LP lampu pijar yang digunakan dalam pengujian kali ini merupakan lampu pijar merk philips masing-masing 100 Watt sebanyak 3 buah.  Lampu Hemat Energi LHE lampu hemat energi yang digunakan pada pengujian ini yaitu LHE merk Itami masing-masing 20 Watt sebanyak 15 buah. LHE ini merupakan variabel yang dianggap dapat menimbulkan harmonik sehingga digunakan pada percobaan untuk menambah atau mengurangi nilai %THD. Gambar Jenis-jenis Beban yang Digunakan Prosedur Pengujian Proses pengujian dilakukan terhadap masing-masing jenis kWh dengan beban yang konstan sebesar 300 Watt selama 6 jam berturut-turut. Beban yang digunakan kemudian divariasikan antara jumlah lampu pijar dan lampu hemat energi supaya besarnya beban tetap sebesar 300 Watt. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kecenderungan pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter baik yang analog maupun digital. Untuk variasi beban yang digunakan akan dibahas lebih lanjut pada sub bahasan mengenai rancangan beban. Adapun pelaksanaan kegiatan pengujian pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter ini dilakukan berdasarkan prosedur pengujian dengan tahapan sebagai berikut 1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar serta memastikan terlebih dahulu letak fasa dan netral dari sumber tegangan AC agar rangkaian pengujian bekerja dengan baik dan terhindar dari bahaya listrik. 2. Memasang beban berupa 3 buah lampu pijar yang masing-masing 100 Watt sebagai beban yang pertama kali akan diuji pengukurannya terhadap kWh meter. 3. Melihat dan mencatat starting point pada masing-masing kWh. 4. Memberikan suplai pada rangkaian dengan cara menekan saklar menjadi „on‟. 5. Memberikan waktu 4 s/d 6 jam agar kWh meter dapat membaca besaran energi listrik yang terpakai. 6. Melakukan pencatatan berapa besar kecepatan putaran piringan kWh per menit pada kWh meter analog. 7. Melakukan pencatatan berapa besar kWh yang terpakai. 8. Mencatat berapa besarnya nilai THD yang ada pada rangkaian dengan menggunakan PQ meter. 9. Jika telah selesai, mengulangi kegiatan 1-8 dengan mengganti variasi beban lampu hemat energi dan/atau lampu pijar. Rancangan Beban Beban yang digunakan pada pengujian ini ialah beban berupa kombinasi antara lampu pijar LP dan lampu hemat energi LHE yang masing-masing mempunyai besaran tertera 100 Watt dan 20 Watt. Untuk mempermudah dalam menganalisis pengaruh harmonisa terhadap pembacaan kWh meter, maka berikut ini tabel rancangan beban yang digunakan pada percobaan Tabel Rancangan Beban Pada Percobaan KWh Meter Analog & Digital Percobaan ke- Jumlah Beban 300 Watt LP 100 Watt LHE 20 Watt 1 3 - 2 2 5 3 1 10 4 - 15 BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Hasil Pengujian Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam rangka mendapatkan karakteristik pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter, baik itu jenis analog maupun digital, maka diperoleh data hasil pengujian berupa perbedaan hasil pengukuran energi dalam satuan kWh antara percobaan yang satu dengan yang lainnya meskipun pada dasarnya beban yang digunakan mempunyai besaran yang sama serta perlakuan yang sama pula. Kegiatan memvariasikan beban bertujuan untuk menciptakan besarnya %THD yang berbeda-beda sehingga dapat dilihat hubungan antara kecenderungan kenaikan nilai %THD yang diciptakan terhadap kinerja kWh meter yang hendak diamati. Setiap pengujian pada masing-masing kWh meter dilakukan sebanyak 4 kali sesuai dengan variasi beban yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Dari masing-masing pengujian diperoleh suatu data hasil pengujian yang kemudian dilakukan pengolahan data untuk dianalisis dan diambil suatu kesimpulan dari hasil pengujian tersebut. Pengolahan data difokuskan pada beberapa parameter yang memang dianggap penting untuk dianalisis seperti nilai %THD arus dan tegangan, besarnya nilai energi yang terukur pada kWh dan PQ analyzer, bentuk gelombang arus dan tegangan yang terukur oleh PQ analyzer, serta parameter-parameter lainnya yang dianggap penting dalam pengujian. Hasil Pengujian pada kWh meter Analog Bentuk gelombang arus dan tegangan yang terukur dan terpampang pada PQ analyzer merupakan salah satu parameter penting karena dari data tersebut kita dapat menganalisis hubungan antara bentuk gelombang serta pengaruhnya terhadap proses pengukuran oleh alat ukur berupa kWh meter. Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter analog, maka berikut inilah keterangan mengenai data-data hasil pengujian pada masing-masing pengujian tersebut Beban 300 Watt 3 Buah LP Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan varisi beban berupa 3 buah lampu pijar LP. Pada mulanya variasi beban ini dianggap tidak menimbulkan harmonisa, tapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang ideal sehingga pada pengujian ini masih terdapat nilai THD-v sebesar 1,82% dan nilai THD-i sebesar Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan dengan variasi beban 3 LP Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 3 LP Analog Beban 300 Watt 2 Buah LP + 5 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 2 buah lampu pijar LP ditambah 5 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,65% dan nilai THD-isebesar 15,69%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 2 LP + 5 LHE Analog Beban 300 Watt 1 Buah LP + 10 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 1 buah lampu pijar LP ditambah 10 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan jumlah LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,80% dan nilai THD-i sebesar 40,40%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 1 LP + 10 LHE Analog Beban 300 Watt 15 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 15 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan jumlah LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,77% dan nilai THD-i sebesar 80,39%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 15 LHE Analog Hasil Pengujian pada kWh meter Digital Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter digital, maka berikut inilah keterangan mengenai data-data hasil pengujian pada masing-masing pengujian tersebut Beban 300 Watt 3 Buah LP Pada pengujian ini, perlakuan dan kondisi yang sama juga diberlakukan seperti halnya pengujian pada kWh meter analog. Percobaan ini menggunakan varisi beban 300 Watt berupa 3 buah lampu pijar LP yang mana juga masih terdapat nilai THD-v sebesar 1,71% dan nilai THD-i sebesar 1,72%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 3 LP Digital Beban 300 Watt 2 Buah LP + 5 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 2 buah lampu pijar LP ditambah 5 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,57% dan nilai THD-i sebesar 15,63%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 2 LP + 5 LHE Digital Beban 300 Watt 1 Buah LP + 10 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 1 buah lampu pijar LP ditambah 10 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,60% dan nilai THD-i sebesar 39,75%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 1 LP + 10 LHE Digital Beban 300 Watt 15 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 15 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,61% dan nilai THD-isebesar 81,58%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 15 LHE Digital Analisis Hasil Pengujian Berdasarkan data hasil percobaan diperolah suatu keterangan bahwa adanya harmonisa pada sistem kelistrikan dapat menyebabkan gelombang sinusoidal arus atau tegangan mengalami distorsi sehingga bentuk gelombang mengalami perubahan dari bentuk gelombang awalnya. Besar atau tidaknya perbedaan bentuk gelombang awal dengan gelombang yang terdistorsi tergantung dari nilai % THD nya. Semakin besar nilai %THD yang terukur maka bentuk gelombang arus/tegangan yang terdistorsi akan semakin jauh dari bentuk sinusoidal murni. Pengaruh Bentuk Gelombang Terhadap Pengukuran Energi Listrik pada KWh Meter 7 Seperti yang telah kita ketahui bahwa sejatinya kWh meter di desain untuk menghitung daya melalui bentuk gelombang arus dan tegangan yang masuk ke kWh tersebut dengan bentuk gelombang yang ideal atau sinusoidal murni sehingga jika gelombang tersebut tidak lagi berbentuk sinusoidal murni maka alat tersebut tidak akan mampu bekerja secara akurat. Suatu hal yang dapat merusak bentuk gelombang arus/tegangan tersebut ialah harmonisa. Semakin banyak harmonisa yang ditimbulkan maka semakin besar nilai %THD yang kemudian akan berimbas pada semakin buruknya bentuk gelombang yang dihasilkan. Dengan buruknya bentuk gelombang arus/tegangan akibat distorsi harmonisa maka kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dalam pengukuran. Dengan begitu, jika alat ukur tidak bekerja secara akurat maka kemungkinan ada salah satu pihak yang akan dirugikan. Pengaruh Bentuk Gelombang pada KWh Meter Analog Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kWh meter analog bekerja dengan prinsip induksi. Patokan yang dijadikan sebagai perhitungan dan pengukuran daya yang terpakai adalah putaran lempeng aluminium yang menggunakan torsi putaran yang timbul akibat adanya masing-masing besaran arus dan tegangan yang masuk ke kWh meter tersebut. Dengan melihat rumus pada bab sebelumnya terlihat bahwa torsi sebanding dengan daya aktif V. I . Cos φ yang besarnya daya aktif ini dihitung berdasarkan luas permukaan gelombang sinusoidal. Sehingga jelas bahwa jika bentuk gelombang daya aktif tidak sinusoidal maka akan mempengaruhi besarnya torsi dan torsi ini akan mengakibatkan putaran yang tidak presisi dan pada akhirnya mengakibatkan pengukuran menjadi salah dan tingkat akurasinya berkurang. Pengaruh Bentuk Gelombang pada KWh Meter Digital Sama halnya seperti yang terjadi pada kWh meter analog bahwa pada kWh meter digital pun akan terjadi kesalahan pengukuran jika terdapat distorsi harmonisa pada arus atau tegangannya. Pada umumnya alat ini mengandalkan kinerja dan kecanggihan dari mikrokontroller dalam proses pengukuran dan perhitungannya. Jika pada mikrokontroller hanya terdapat program yang dirancang untuk menghitung daya dengan bentuk gelombang sinusoidal murni, maka jika terjadi distorsi akibat harmonisa proses pengukuran dan perhitungan tersebut menjadi salah dan tidak akurat lagi. a b Gambar Ilustrasi Pengukuran Secara Digital pada Gelombang Ideal a dan pada Gelombang Terdistorsi Akibat Harmonisa b Pada gambar di atas dapat dilihat perbedaan proses pengukuran secara digital pada gelombang ideal dan gelombang terdistorsi akibat harmonisa. Alat ukur digital biasanya di desain untuk mengukur arus atau tegangan dengan bentuk gelombang ideal a sehingga tingkat kepresisiannya sangat baik jika masukan gelombang adalah seperti pada gambar a. Berbeda halnya jika gelombang masukan berupa gelombang dengan bentuk terdistorsi b maka alat ukur tersebut akan error dan tidak dapat membaca gelombang dengan baik. Selain itu, gelombang terdistorsi yang masuk juga tidak akan sesuai dengan algoritma yang ada pada program yang ada di dalam mikrokontroller sehingga pengukuran menjadi salah. Tingkat kepresisian dan akurasi pengukuran oleh kWh meter digital dapat dilihat dari kedua grafik diatas. Jika pada grafik a hampir semua luas gelombang dapat dihitung dengan mudah dan teratur sedangkan pada grafik b luas gelombang sulit untuk di kuantisasi, sulit untuk dihitung, serta banyak luasan yang tidak terhitung karena bentuk gelombang yang berlekuk-lekuk dan tidak beraturan. Dengan demikian kWh meter tidak mampu untuk membaca besaran nilai daya yang terpakai secara akurat dan benar. Berdasarkan percobaan bahwa bentuk gelombang arus dan tegangan semakin menjauhi bentuk sinusoidal murni, terutama pada bentuk gelobang arus, ketika nilai %THD semakin tinggi. Dengan demikian hasil percobaan mempunyai kesamaan dan kesesuaian dengan teori yang ada, bahwa semakin besar nilai harmonisa maka akan semakin merusak bentuk gelombang dan jika semakin rusak bentuk gelombang maka akan terjadi kesalahan dalam pengukuran oleh alat ukur dalam hal ini kWh meter. Gambar Perubahan Bentuk Gelombang I & V Akibat Harmonisa Analisis Tegangan Tegangan merupakan salah satu parameter penting dalam pengujian ini. Hal ini dikarenakan tegangan merupakan komponen yang termasuk dalam perhitungan energi yang dilakukan oleh kWh meter. Pada pengujian yang dilakukan baik itu pada kWh meter analog maupun kWh meter digital diperoleh grafik tegangan sebagai berikut Tabel Tegangan pada kWh Analog Gambar Grafik Tegangan terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Tegangan pada kWh Digital Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Tegangan terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik tegangan terhadap waktu di atas dapat dilihat bahwa besarnya nilai tegangan cenderung berubah-ubah terhadap perubahan waktu. Idealnya tegangan diharapkan konstan di 220 Volt, namun masih terjadi fluktuasi tegangan karena sulit untuk mengendalikan besarnya tegangan yang berasal dari PLN. Pada pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter analog, tegangan tertinggi mencapai nilai 225,63 Volt pada variasi beban 1 LP + 10 LHE sedangkan tegangan terendah adalah sebesar 216,47 Volt pada variasi beban 15 LHE. Dengan demikian range tegangan yang digunakan pada pengujian kWh meter analog ialah 220 ± 5 Volt. Sedangkan pada pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter digital, tegangan tertinggi mencapai 226,38 Volt pada variasi beban 15 LHE dan tegangan terendah sebesar 217,86 Volt pada variasi beban 1 LP + 10 LHE. Dengan demikian range tegangan yang digunakan pada pengujian kWh meter digital ialah 220 ± 6 Volt. Analisis Arus Pada penelitian ini, arus juga merupakan salah satu parameter terpenting yang harus dianalisis karena besar-kecilnya arus akan berpengaruh terhadap pengukuran energi oleh kWh meter. Berikut ini ialah kedua grafik arus terhadap waktu baik itu pengujian pada kWh meter analog maupun digital Tabel Arus pada kWh Analog Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Arus terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Arus pada kWh Digital Gambar Grafik Arus terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Berbeda halnya dengan grafik tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, pada kedua grafik arus di atas dapat dilihat bahwa arus cenderung konstan terhadap perubahan waktu. Di samping itu, arus merupakan representasi dari beban sehingga besar kecilnya arus ditentukan oleh jenis beban yang digunakan. Pada kedua grafik arus tersebut di atas dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan beban berupa LHE maka nilai arus akan cenderung menurun. Hal ini dikarenakan rating arus yang digunakan untuk jenis beban LHE lebih kecil dibandingkan dengan rating arus yang digunakan pada jenis beban LP. Namun di samping itu semua, dalam proses pengukuran energi oleh kWh meter, arus juga dipengaruhi oleh besarnya %THD yang sangat signifikan pada pemakaian beban-beban non linier sehingga pada penelitian pengukuran energi kali ini besarnya nilai energi kWh menjadi lebih kecil dibandingkan dengan angka hasil perhitungan. Berdasarkan hukum Kirchoff bahwa Iin = I1 + I2 +I3 + … + In , tapi kenyataan setelah dilakukan percobaan bahwa besarnya arus yang masuk tidak sama dengan besarnya penjumlahan arus yang terukur pada masing-masing beban Iin ≠ I1 + I2 +I3 + … + In . Hal ini tentu saja diperkirakan akibat adanya pengaruh harmonisa yang direpresentasikan dengan semakin besarnya nilai %THD. 0 Sebagai contoh kita tinjau bahwa setelah diukur sebuah lampu pijar mempunyai arus yang terukur sebesar 0,44 Ampere dan sebuah lampu hemat energi mempunyai arus yang terukur sebesar 0,049 Ampere. Berdasarkan perhitungan pada percobaan 2 LP + 5 LHE maka Iin = 2 0,44 A + 5 0,049 A = 1,125 Ampere, tapi pada tabel dan nilai arus rata-rata bernilai 1,0…;yang berarti bahwa terdapat perbedaan nilai arus dan penyimpangan ini dipengaruhi oleh adanya harmonisa. Analisis Faktor Daya Karena dalam pengujian diukur nilai daya aktif maka faktor daya menjadi penting dalam proses analisis data. Berikut ini ialah grafik faktor daya hasil pengujian baik itu pada pengujian kWh meter analog maupun digital Tabel Faktor Daya pada kWh Analog Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Faktor Daya pada kWh Digital Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin banyak penggunaan Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin banyak penggunaan